Raja Bali Tempo Dulu

Rabu, 02 Oktober 2013 2 komentar
Tidak hanya kerajaan di pulau Jawa seperti Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, pada zaman dahulu berdiri pula beberapa kerajaan di Bali. Setiap kerajaan memiliki kisah dan sejarahnya sendiri. Kerajaan di Bali antara lain kerajaan Bali Kuno, kerajaan Buleleng, kerajaan Karangasem dan sebagainya. Kerajaan di Bali memiliki nama yang kemudian menjadi nama kabupaten atau daerahnya saat ini.
Kerajaan tertua di Bali adalah kerajaan Bali kuno yang berdiri sekitar abad 900 M. Sejarah kerajaan ini dapat diketahui dari peninggalan prasasti di desa Blanjong, sebuah prasasti tertua Bali dan dari kitab sejarah dinasti Tang disebutkan tentang kerajaan Bali. Pusat kerajaannya terletak di Singhamandawa. Raja pertama yakni Sri Ugranesa. Hal yang menarik adalah mengenai runtuhnya kerajaan Bali ini. Keruntuhan terjadi karena patih saktinya yang bernama Kebo Iwa berhasil ditaklukkan oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit.

Dalam perkembangannya pada abad ke-19, pulau Bali memiliki beberapa kerajaan seperti Badung, Gianyar, Mengwi, Tabanan, kerajaan Karangasem, Buleleng, Klungkung dan Bangli. Setiap kerajaan tersebut memang merdeka dan bebas mengatur kerajaannya sendiri namun raja Klungkung merupakan raja yang paling berpengaruh. Raja Klungkung bernama Dewa Agung memang telah ditunjuk oleh kerajaan Majapahit untuk menguasai pulau Bali. Namun ketika pemerintahan Majapahit mengalami kemunduran, kerajaan-kerajaan di Bali mulai benar-benar berdiri sendiri. Kerajaan-kerajaan di Bali memiliki kuasa mutlak mengatur kerajaannya sendiri tanpa adanya kekuasaan pusat. Akibatnya terkadang muncul pertikaian di antara kerajaan di Bali.

Salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Bali adalah kerajaan Buleleng. Didirikan oleh I Gusti Anglurah Panji Sakti yang berhasil menyatukan daerah Bali bagian utara bahkan wilayahnya sampai ke daerah Blambangan bagian timur pulau Jawa.

Kerajaan ini berdiri sekitar pertengahan abad ke-17. Kerajaan Buleleng berhasil ditaklukkan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1849 yakni sejak benteng utama Jagaraga dikuasai. Saat itu, panglima perang kerajaan I Gusti Ketut Jelantik gigih melawan pasukan Belanda.

Kerajaan Karangasem adalah kerajaan yang berdiri sekitar abad ke-19 oleh Anak Agung Gede Jelantik sebagai raja pertamanya. Pada masa kerajaan Karangasem, dibangunlah sebuah puri agung yang kemudian terkenal di daerah ini tepatnya di Amlapura. Arsitektur pura agung Karangasem merupakan perpaduan Bali, Eropa dan Cina. Di masa kerajaan ini, pengaruh Hindu telah ada sehingga banyak peninggalan patung dan relief Hindu. Salah satu peninggalan yang terkenal adalah Tirtagangga. Tirtagangga adalah sebuah mata air yang berguna untuk air minum dan tempat penyucian para dewa. Taman Tirtagangga masih ada sampai sekarang dan menjadi objek wisata yang suci.

Kerajaan Gianyar berdiri pada tahun 1771. Pusat pemerintahan kerajaan ditandai dengan berdirinya Puri Agung Gianyar. Kerajaan Gianyar runtuh pada akhir abad ke-19 setelah runtuhnya kerajaan Bali lainnya yakni Payangan dan Mengwi. Ada pula kerajaan Badung yang juga disebut Nambangan. Kerajaan Badung dipimpin oleh I Gusti Ngurah Made berhasil menaklukkan kerajaan Mengwi dan Jembrana. Pada masa Raja kesiman, kerajaan malahan menggantungkan diri kepada Belanda. Akhirnya malah kerajaan Badung ditaklukkan oleh Belanda.

Puri Agung Tabanan merupakan pusat dari kerajaan Tabanan di Bali. Puri Agung ini adalah rumah dari raja Tabanan, Arya Kenceng yang terletak di Pucangan. Arya Kenceng mendapatkan kerajaan Tabanan karena berhasil membantu menaklukkan kerajaan Bedulu yang juga berada di Bali. Kerajaan ini kemudian berhasil dikuasai oleh Belanda.

Reference : 

2 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2013 Baliku Tempo Doeloe | PNB ITC